![]() |
Di tengah cuaca panas, kipas angin menjadi sahabat setia banyak orang. Namun, beredar anggapan bahwa penggunaan kipas angin, terutama saat tidur, dapat memicu Bell's Palsy. Foto: Pexels.com |
Tentang Bell's Palsy
Bell's Palsy adalah kondisi kelumpuhan pada salah satu sisi otot wajah akibat peradangan dan pembengkakan saraf yang mengontrol otot-otot tersebut. Hal ini menyebabkan salah satu sisi wajah tampak terkulai dan penderitanya kesulitan menggerakkan separuh wajahnya.
Bell's Palsy biasanya timbul secara tiba-tiba, namun umumnya tidak bersifat permanen. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja tanpa memandang usia.
Belakangan ini, beredar informasi bahwa penggunaan kipas angin secara berlebihan dapat memicu
Bell's Palsy, sebuah kondisi yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan otot wajah.
Benarkah demikian?
Mitos atau Fakta?
Faktanya, anggapan bahwa kipas angin secara langsung menyebabkan Bell's Palsy adalah MITOS.
Dokter spesialis saraf dari Universitas Indonesia - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), dr. M. Yamin, Sp.S(K), menegaskan bahwa Bell's Palsy disebabkan oleh virus, bukan paparan angin dingin dari kipas angin.
Faktor Risiko Bell's Palsy
Meskipun kipas angin bukan penyebab langsung, beberapa faktor risiko Bell's Palsy dapat diperparah oleh paparan angin dingin berkepanjangan, antara lain:
- Infeksi virus: Virus herpes simpleks, virus varicella-zoster (cacar air), dan virus Epstein-Barr (EBV) diduga berperan dalam Bell's Palsy.
- Penurunan sistem kekebalan tubuh: Orang dengan diabetes, HIV/AIDS, atau penyakit autoimun lebih berisiko terkena Bell's Palsy.
- Kehamilan: Wanita hamil lebih berisiko terkena Bell's Palsy, terutama pada trimester ketiga.
- Trauma: Cedera pada wajah atau kepala dapat meningkatkan risiko Bell's Palsy.
Tips Aman Penggunaan Kipas Angin
Meskipun kipas angin bukan penyebab Bell's Palsy, berikut tips aman untuk menghindari efek negatifnya:
- Hindari mengarahkan kipas angin langsung ke wajah dalam waktu lama.
- Jaga jarak aman antara kipas angin dan tubuh, minimal 1 meter.
- Gunakan kipas angin dengan pengaturan kecepatan rendah atau sedang.
- Atur waktu penggunaan kipas angin, jangan gunakan sepanjang malam.
- Pastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik untuk menjaga sirkulasi udara.
Kesimpulan
Penggunaan kipas angin tidak secara langsung menyebabkan Bell's Palsy. Namun, paparan angin dingin berkepanjangan dapat memperparah faktor risiko yang ada. Gunakan kipas angin dengan bijak dan perhatikan tips aman untuk menghindari efek negatifnya.
Catatan:
- Artikel ini hanya untuk informasi dan edukasi, tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat medis profesional.
- Jika Anda mengalami gejala Bell's Palsy, segeralah konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Tunjukkan apresiasi Anda dengan memberi sumbangan kecil atau Donasi Via Dana Untuk Secangkir Kopi.
Komentar
Posting Komentar