![]() |
Metode Uji Sampel Kuarsa dengan Sistem Sangrai untuk Deteksi Emas dalam Mineral Sulfida. |
Metode uji sampel kuarsa dengan sistem sangrai biasanya digunakan oleh penambang emas tradisional untuk mengetahui apakah dalam batuan kuarsa terdapat emas, terutama emas mikroskopis yang tersembunyi dalam pirit atau mineral sulfida lainnya.
Sistem ini dilakukan dengan cara pemanasan (roasting/sangrai) untuk memecah mineral pengikat emas, lalu dilanjutkan dengan pengujian menggunakan merkuri atau panning/dulang
Berikut langkah-langkah lengkapnya:
1. Persiapan Sampel
✅ Ambil sampel kuarsa yang dianggap prospektif, terutama yang memiliki:
✅ Urat kuarsa dengan pirit, kalkopirit, atau arsenopirit.
✅ Warna kuarsa agak kekuningan, keabuan, atau ada bercak oksidasi (karat besi).
✅ Kuarsa rapuh atau berurat halus.
๐ Pecahkan sampel menjadi ukuran butiran halus ±1–2 mm dengan palu atau alat penghancur kecil (mortar/palu besi).
๐ Tujuan: memperluas permukaan sehingga panas dapat meresap sempurna dan mineral sulfida bisa terurai.
2. Proses Sangrai (Roasting)
๐งจ Alat yang diperlukan:
✅ Wajan besi atau tungku sederhana.
✅ Api dari arang atau gas.
✅ Pengaduk besi/stainless steel.
๐งจ Langkah roasting:
- Panaskan wajan hingga benar-benar panas.
- Masukkan sampel kuarsa yang sudah dihaluskan.
- Aduk dan panaskan terus dengan api sedang sampai tinggi selama ±30–60 menit.
- Perhatikan tanda-tanda berikut:
✍️ Bau belerang menyengat → indikasi pirit/arsenopirit mulai terurai.
✍️ Asap kebiruan/putih → gas sulfur (SO₂) keluar.
✍️ Warna batuan berubah dari abu-abu tua menjadi merah bata atau coklat kemerahan → menunjukkan oksidasi sempurna.
⚠️ Catatan penting:
- Lakukan di area terbuka atau tempat berventilasi karena gas yang dihasilkan beracun.
- Gunakan masker dan pelindung mata.
3. Pendinginan dan Penghalusan
- Setelah sangrai selesai, biarkan sampel dingin alami.
- Giling kembali sampel menjadi bubuk halus, mirip tepung (80–100 mesh).
- Proses ini membuat emas yang tadinya terkunci dalam sulfida menjadi bebas (free gold)
4. Uji Kandungan Emas
Ada beberapa metode untuk menguji setelah roasting:
A. Metode Merkuri (Amalgamasi)
- Ambil sedikit bubuk hasil sangrai (±50–100 gram).
- Campurkan dengan air raksa (Hg) di dalam wadah kecil.
- Aduk perlahan selama 10–15 menit.
- Jika terdapat emas bebas, merkuri akan mengikat emas dan membentuk bola Amalgamasi.
- Pisahkan amalgam, lalu bakar dengan api pelan untuk melihat butiran emas.
B. Metode Panning (Dulang)
- Letakkan bubuk dalam dulang.
- Campur dengan air dan lakukan pendulangan seperti biasa.
- Jika ada butiran emas, akan terlihat di dasar dulang.
C. Metode Kimia (Opsional)
Jika punya bahan kimia sianida atau asam kuat, bisa dilakukan uji leaching kecil:
๐ Rendam bubuk hasil sangrai dalam larutan sianida encer dengan oksigenasi.
๐ Setelah beberapa jam, uji larutan dengan larutan penguji emas (misalnya SnCl₂ atau uji presipitasi dengan serbuk seng).
5. Interpretasi Hasil
Ada bola amalgam atau butiran emas → indikasi kuat sampel mengandung emas bebas atau emas dalam sulfida yang berhasil dilepaskan.
๐งจ Tidak ada emas:
- Bisa jadi kadar emas sangat rendah.
- Atau emas masih terkunci dalam mineral yang sulit dipecah.
- Perlu diuji dengan metode kimia yang lebih sensitif (misalnya fire assay).
๐ Tips Penting
- Jika saat roasting belerang keluar sangat banyak, berarti sampel kaya sulfida → biasanya lebih prospektif.
- Gunakan sampel dari beberapa titik urat kuarsa untuk perbandingan.
- Sangrai jangan terlalu cepat, karena panas berlebihan bisa membuat emas mikroskopis menghilang menjadi uap.
Komentar
Posting Komentar