Perbedaan Kuarsa Beremas dan Kuarsa Steril: Faktor Geologi yang Mempengaruhi Pembentukan Emas

 

Kuarsa emas dan steril
Area A dengan Emas, Area B tanpa Emas.

Perbedaan kandungan emas pada kuarsa di daerah A dan daerah B terjadi karena faktor geologi dan proses pembentukan mineralisasi. 

Kuarsa sendiri hanya sebagai pembawa (host rock), sedangkan emas hadir jika ada kondisi tertentu yang memungkinkan pengendapan emas. 

Berikut penjelasan faktor utamanya:

1. Perbedaan Sumber dan Kandungan Fluida Hidrotermal

🧨 Daerah A (ada emas):

✅ Fluida hidrotermal yang naik dari dalam bumi kaya akan ion logam seperti Au⁺, Ag⁺, Cu²⁺, serta belerang (S²⁻).

✅ Saat fluida ini mendingin dan bereaksi dengan batuan sekitarnya, ion emas akan mengendap bersama kuarsa di celah atau urat.

🧨 Daerah B (tidak ada emas):

✅ Fluida hidrotermal yang naik hanya membawa silika (SiO₂) tanpa kandungan emas yang signifikan, sehingga yang terbentuk hanya kuarsa murni tanpa emas.

✍️ Intinya: tidak semua fluida hidrotermal membawa emas. Silika bisa hadir di mana saja, tapi emas hanya hadir jika sumbernya kaya logam mulia.

2. Kondisi Tekanan dan Suhu Saat Pengendapan

🧨 Daerah A:

✅ Tekanan dan suhu berada dalam zona stabil pengendapan emas (umumnya 200–350°C).

✅ Dalam kondisi ini, emas larut dalam fluida lalu mengendap bersama kuarsa ketika terjadi penurunan tekanan (boiling) atau reaksi kimia tertentu.

🧨 Daerah B:

✅ Suhu dan tekanan tidak ideal. Silika tetap mengendap karena mudah terbentuk, tetapi emas tetap larut dan terbawa pergi, sehingga tidak tertinggal di kuarsa.

3. Reaksi dengan Batuan Induk

🧨 Daerah A:

✅ Batuan induk bersifat reaktif (misalnya kaya karbonat, besi, atau sulfur).

✅ Ketika fluida bertemu batuan ini, terjadi reaksi kimia yang memicu pengendapan emas, seperti pembentukan pirit (FeS₂) yang sering menjadi indikator emas.

🧨 Daerah B:

✅ Batuan induk non-reaktif, sehingga emas tetap larut dalam fluida dan tidak terendapkan, sementara silika tetap mengisi rekahan.

4. Struktur Geologi dan Permeabilitas

🧨 Daerah A:

✅ Ada sesar aktif, rekahan terbuka, atau zona breksi yang memberi jalur optimal bagi fluida emas untuk bergerak dan mengendap.

🧨 Daerah B:

✅ Struktur kurang berkembang, rekahan tertutup atau tidak kontinu, sehingga fluida sulit terakumulasi dan hanya meninggalkan sedikit silika tanpa emas.

5. Tingkat Erosi dan Eksposur

🧨 Daerah A:

✅ Urat kuarsa dengan emas masih dekat dengan zona pengendapan asli, sehingga emas belum tererosi atau tersebar.

🧨 Daerah B:

✅ Lokasi mungkin berada di bagian atas sistem hidrotermal yang sudah banyak tererosi, meninggalkan kuarsa steril tanpa logam berharga.

👉 Analogi Sederhana

Bayangkan fluida hidrotermal seperti air panas yang membawa gula:

✍️ Jika air panas mengandung gula (emas), lalu mendingin → gula akan mengendap (emas ikut terendap).

✍️ Jika air panas tidak mengandung gula, walau tetap mendingin → yang tersisa hanya air biasa (kuarsa tanpa emas).

🤜 Kesimpulan

Kuarsa tidak selalu identik dengan emas.

✅ Daerah A memiliki kombinasi faktor ideal:

  1. Fluida kaya emas
  2. Suhu dan tekanan tepat
  3. Struktur rekahan baik
  4. Batuan reaktif

✅ Sedangkan daerah B mungkin hanya memiliki salah satunya, sehingga yang terbentuk kuarsa steril tanpa emas.



Komentar