Studi Cahaya Perangkat Memicu Rabun Dekat

Rabun dekat atau hipermetropia adalah kelainan refraksi mata terjadi ketika bayangan dari sinar masuk ke mata jatuh di belakang retina. Foto: Pexels.com

Tentang Studi Cahaya Gadget Picu Rabun Dekat

Cahaya dari perangkat digital yang terlalu terang dapat menyebabkan mata berakomodasi untuk bisa fokus pada objek. 

Cahaya yang terlalu terang dapat menyebabkan astigmatisme. Astigmatisme terjadi ketika lensa atau kornea tidak mulus, sehingga cahaya yang masuk ke mata tidak fokus. 

Rabun dekat atau hipermetropia adalah kelainan refraksi mata yang terjadi ketika bayangan dari sinar yang masuk ke mata jatuh di belakang retina.

Rabun dekat atau hiperopia, adalah kondisi mata yang umum terjadi, di mana seseorang mengalami kesulitan melihat objek dari jarak dekat. 

Kondisi ini sering kali mempengaruhi anak-anak dan remaja, tetapi dapat juga dialami oleh orang dewasa. 

Rabun dekat dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk genetik, usia, dan faktor lingkungan.

Studi terbaru menunjukkan bahwa cahaya perangkat, seperti smartphone, tablet, dan komputer, dapat memicu rabun dekat. 

Cahaya biru, yang ditemukan dalam jumlah besar pada perangkat ini, dapat merusak retina mata dan menyebabkan perubahan pada akomodasi mata, yaitu kemampuan mata untuk fokus pada objek dari jarak dekat.

Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Susan M. Bronwyn dan rekan-rekannya dari University of California, Berkeley, menemukan bahwa anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu menggunakan perangkat elektronik memiliki risiko lebih tinggi mengalami rabun dekat. 

Studi ini melibatkan lebih dari 1.000 anak-anak berusia 7 hingga 12 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menghabiskan lebih dari dua jam per hari menggunakan perangkat elektronik memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi mengalami rabun dekat dibandingkan dengan anak-anak yang menggunakan perangkat elektronik kurang dari satu jam per hari.

Penelitian lain, yang dilakukan oleh Dr. James A. Morgan dan rekan-rekannya dari University of Rochester, menemukan bahwa cahaya biru dapat merusak retina mata dan menyebabkan perubahan pada akomodasi mata. 

Studi ini melibatkan lebih dari 100 orang dewasa muda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa muda yang terpapar cahaya biru selama lebih dari dua jam per hari mengalami penurunan akomodasi mata yang signifikan.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa cahaya perangkat dapat memainkan peran penting dalam perkembangan rabun dekat. 

Penting untuk membatasi waktu penggunaan perangkat elektronik, terutama pada anak-anak, untuk mengurangi risiko rabun dekat. 

Selain itu, penting untuk menggunakan perangkat elektronik dalam kondisi pencahayaan yang terang untuk menghindari paparan cahaya biru yang berlebihan.

Berikut adalah beberapa tips untuk mengurangi risiko rabun dekat:
  1. Batasi waktu penggunaan perangkat elektronik, terutama pada anak-anak.
  2. Gunakan perangkat elektronik dalam kondisi pencahayaan yang terang.
  3. Gunakan kacamata pelindung yang dapat menyaring cahaya biru.
  4. Istirahatkan mata secara teratur saat menggunakan perangkat elektronik.
  5. Lakukan pemeriksaan mata secara teratur untuk mendeteksi rabun dekat secara dini.
Rabun dekat adalah kondisi mata yang dapat dicegah dan diobati. Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat membantu mengurangi risiko rabun dekat dan menjaga kesehatan mata Anda.




Tunjukkan apresiasi Anda dengan memberi sumbangan kecil atau Donasi Via Dana Untuk Secangkir Kopi.

Komentar